Menurut Prof Asep Syaifuddin, Indonesia Terancam Kolaps

Menurut Prof Asep Syaifuddin, Indonesia Terancam Kolaps
Warga Jakarta harus mematuhi aturan selama PSBB. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Dana-dana APBN/APBD diprioritaskan ke upaya melawan Covid-19. Semua aparat melakukan efisiensi yang super ketat supaya program-program penanggulangan Covid-19 bisa efektif.

Asep menambahkan, faktor ekonomi pertanian sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan. Karena saat ini negara-negara asing pun akan menjaga produk untuk kepentingan mereka sendiri.

Artinya ekspor impor akan mandek. Untuk itu, perlu kebijakan subsidi pertanian baik input ataupun output. Misalnya dengan membeli produk.

"Prioritaskan subsidi untuk produk-produk pertanian rempah-rempah (empon-empon) yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Seperti jahe, kunyit, temulawak dan lainnya. Tentu makanan pokok (staple food) lokal seperti jagung, ubi-ubian, sagu harus digenjot lagi, selain beras," bebernya.

Konsultasi kesehatan lewat digital juga perlu digerakkan. Health market place menjual produk multivitamin yang bisa membantu stamina masyarakat.

Bagi PDP dan atau orang positif Covid-19 bisa melakukan karantina mandiri di rumah dengan konsultasi digital ke penyedia jasa yang bisa mengirim produk kesehatan untuk melawan Covid-19 (multivitamin, rempah-rempah/obat-obatan herbal, coconut virgin oil, madu yang semuanya berbasis lokal) dan dokter konsultan.

"Artinya saat ini teori 4-helix (pemerintah, perusahaan, petani, dan media massa) harus dijalankan. Fokus 4-helix di pertanian, pangan, dan kesehatan. Adapun media massa terus membantu penyebaran informasi yang berguna bagi sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat," tandasnya. (esy/jpnn)

Guru Besar Prof Asep Syaifuddin mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa dampak wabah virus corona COVID-19 ke ekonomi sangat serius.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News