Menyusuri Setapak Rimbo Panjang, Siti Pun Berkata Wah Gila Juga Ya

Menyusuri Setapak Rimbo Panjang, Siti Pun Berkata Wah Gila Juga Ya
Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Plt Gubri saat meninjau Kebakaran Lahan di Rimbo Panjang. Foto: Hadly Vavaldy/Pekanbaru Pos

''Waduh, gila juga ya,'' ucap Siti.

Ucapan spontan itu langsung keluar dari Menteri LHK Siti Nurbaya. Menunjukkan keterkejutannya, betapa rusaknya lingkungan akibat karlahut.

Mengenakan baju kaos berwarna kuning muda dipadu dengan jeans skiny dongker dan topi di kepala, gaya Siti ketika itu bak koboi di tengah lahan yang gersang.

Aroma sekam gambut yang terbakar masih sangat menusuk hidung. Sambil memantau, sesekali Siti dan Plt Gubri terlibat diskusi serius. 

Bupati Kampar, Jefri Noer ikut nimbrung berdialog dengan Men-LHK. Ia mengusulkan, agar karlahut tidak terulang lagi, maka harus ada revisi UU Kemen LH perihal memperbolehkan membakar lahan maksimal dua hektar. ''Kalau bisa aturan itu dihapus aja Bu,'' usul Jefri.

Menanggapi usulan tersebut, Siti mengatakan pihaknya tak harus melakukan revisi terhadap UU tersebut. Hal ini menimbang kearifan lokal masyarakat. "'Gak begitu sebenarnya, UU itu diterapkan juga ada syaratnya. Syaratnya seperti, misalnya membakar lahan harus ditunggu, pembuka lahan harus membuat sekat agar lahan yang terbakar tak meluas,'' tambahnya.

Namun demikian, ia mengatakan tak tertutup kemungkinan UU tersebut nantinya akan direvisi apabila tidak sesuai lagi. Hal ini tentunya berpedoman dari hasil tinjauannya melihat kondisi kebakaran lahan di Riau saat ini. 

"Saya harus pelajari dulu. kita juga harus mengakomodir masyarakat adat yang ingin membuka usaha,'' katanya.

PAGI baru menyapa, sekitar pukul 07.30 WIB, Ahad (20/9). Namun iring-iringan mobil dari kediaman Gubernur Riau terlihat melintas ke arah perbatasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News