Merantau, Punya Pabrik Tahu Tempe, Omzet Rp 20 Juta per Bulan

Merantau, Punya Pabrik Tahu Tempe, Omzet Rp 20 Juta per Bulan
Merantau, Punya Pabrik Tahu Tempe, Omzet Rp 20 Juta per Bulan

Untuk mendapatkan kedelai Faturahman harus memesan dari Surabaya saat ini, tapi pada saat mulai usahanya untuk mendapatkan kedelai hanya beli di Nunukan saja. Pesanan semakin meningkat Faturahman akhirnya memutuskan memberanikan diri untuk memesan langsung dari Surabaya. Pesan dari Surabaya sudah berjalan sekitar 6 tahun menggunakan kapal Pelni yang memuat barang.

“Cukup telpon ke Surabaya sampaikan pesanan berapa, setelah itu ditransferkan uang, terima beres di Nunukan,” jelas Bapak dari 3 anak ini.

Pembuatan tempe-tahu satu hari sekitar 4 sampai 5 karung, satu karung beratnya sekitar 50 kg. Faturahman menjual tempenya dengan harga Rp 5 ribu empat bungkus, sedangkan tahu 4 biji Rp1.000.

Pendapatan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 20 juta, diluar dari gaji pekerja dan pembelian alat ketika ada kerusakan.

Sekarang ini, untuk membantu dalam proses pembuatan tempe-tahu ia dibantu 4 karyawan, “ karena pesanan sudah meningkat harus cari karyawan, gaji karyawan Rp 1.500.000 juta tiap orang.

Agar pembeli tidak pindah tempat, ia memperbaiki produksi tempe-tahunya, misalnya menjaga kebersihan dalam proses pembuatan, menjaga kepercayaan konsumen yang telah diajak kerjasama. (***)

 


FATURAHMAN, mantan pekerja di pabrik tahu-tempe ini kini memilik pabrik sendiri dan telah mempekerjakan 4 orang karyawan. Bahkan, omzet bisnisnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News