Merapi Mengalami 161 Kali Gempa Guguran, Statusnya Masih Siaga

Merapi Mengalami 161 Kali Gempa Guguran, Statusnya Masih Siaga
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/YU/Antara

jpnn.com, KLATEN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami 161 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Sabtu (15/1) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat tiga kali gempa hibrida atau fase banyak, tiga kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, tercatat enam kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 7 sampai 13 Januari, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah Merapi.

Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

BPPTKG menyampaikan kondisi terkini Gunung Merapi yang mengalami 161 kali gempa guguran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News