Meski Ada Desakan, Proyek Pariwisata di Taman Nasional Komodo Jalan Terus

Meski Ada Desakan, Proyek Pariwisata di Taman Nasional Komodo Jalan Terus
Pembangunan di Taman Nasional Komodo telah mendapat kritikan karena dianggap akan merusak habitat komodo dan kehidupan warga sekitar. (Reuters, file photo)

Ia juga mengatakan pembangunan infrastruktur di lahan seluas 1,3 hektar di kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca, justru untuk melindungi komodo.

Desakan untuk pariwisata berbasis pada kerakyatan

Bulan Juli kemarin, dalam Konferensi Komite Warisan Dunia, UNESCO mengatakan proyek pembangunan tersebut membutuhkan hasil analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang baru, yakni soal masalah penangkapan ikan ilegal dan potensi risiko perusakan habitat komodo.

Petinggi UNESCO juga sudah meminta perkembangan baru dari analisis tersebut, tapi tidak mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Indonesia.

Wiratno mengatakan analisis yang baru sedang disusun dan bisa diserahkan pada bulan September mendatang.

Hingga saat ini tidak ada kejelasan proyek apa yang sedang dilakukan di Pulau Rinca tersebut.

Tahun lalu, Pemerintah Indonesia mengatakan sedang membangun "tempat wisata premium" di pulau tersebut.

Sementara dalam pernyataan terpisah, Wiratno mengatakan proyek tersebut akan mencakup renovasi pada struktur yang sudah ada dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi komodo.

Rima Melani Bilaut dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengatakan proyek tersebut tidak hanya akan menganggu kehidupan komodo, tapi juga berdampak pada kehidupan warga setempat.

Pejabat di Kementerian Lingkungan mengatakan pembangunan di Taman Nasional Komodo akan tetap dilanjutkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News