Migrasi Analog ke TV Digital, Menyehatkan Industri Penyiaran

Migrasi Analog ke TV Digital, Menyehatkan Industri Penyiaran
Migrasi tv analog ke digital. Foto: antara

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah sampai saat ini terus menyosialisasikan Analog Switch Off (ASO), atau perpindahan siaran televisi (TV) Analog ke TV Digital.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widyastuti menegaskan ASO akan rampung tahun ini.

Nantinya, seluruh siaran TV Analog dihentikan paling lambat 2 November 2022.

Menurut Niken, kepentingan publik menjadi tujuan utama dari program ini.

“Publik akan memperoleh penyiaran yang berkualitas. Bahasa sederhananya, siaran yang diterima masyarakat tidak ada lagi semutnya, tidak ada suara-suara atau gangguan sinyal meski sedang hujan,” ujar Niken dalam webinar berjudul Aku Beralih TV Digital, Rabu (19/1).

Niken menjelaskan manfaat ASO juga akan dirasakan oleh stasiun-stasiun penyiaran. ASO mendorong, efisiensi. Salah satunya penghematan penggunaan frekuensi siaran.

“Manfaatnya secara umum adalah akan menyehatkan industri telekomunikasi dan penyiaran, serta optimalisasi sumber daya yang terbatas seperti spektrum frekuensi radio,” kata Niken.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menyatakan program ASO mendorong kemunculan TV-TV Digital baru.

Pemerintah terus menyosialisasikan Analog Switch Off (ASO), atau perpindahan siaran televisi (TV) Analog ke TV Digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News