Militer Bebaskan Eks PM Yingluck
Protes Anti Kudeta di Thailand Makin Besar
Senin, 26 Mei 2014 – 07:16 WIB
Begitu Yingluck menyepakati tawaran kerjasama tersebut, pihak militer pun melepaskan perempuan 46 tahun itu. Sebagai kompensasi, Yingluck diberi kebebesan untuk berkomunikasi dengan siapapun. Dia juga bisa leluasa bepergian kemanapun.
Namun, kubu Yingluck berpendapat lain. Orang dekat mantan pemimpin pemerintahan Thailand itu mengatakan, tidak mungkin militer membiarkan Yingluck bebas seratus persen. Dia bahkan tidak tahu kapan dan di mana sesungguhnya Yingluck dibebaskan. "Saya kira tidak mungkin dia diberi kebebasan sebesar itu," katanya.
Pihak militer berjanji membebaskan seluruh pejabat dan politisi yang sempat ditahan. Jumlah mereka sekitar 150 orang. Termasuk kerteker PM Niwattumrong dan Sondhi Limthongkul. Sondhi adalah salah satu musuh politik Yingluck. Dia memimpin gerakan "kaus kuning" pada 2009.
"Kami ingin memberi mereka waktu bersantai dan berpikir untuk menyelesaikan masalah ini," demikian pernyataan resmi dari juru bicara militer. Mereka berharap para pejabat dan politisi di Thailand menyamakan visi tentang negara. Tidak lagi terpisah-pisah menurut kelompok masing-masing.
BANGKOK - Kisruh politik di Thailand belum menemukan arah menuju titik akhir. Meski begitu, situasi keamanan di Negeri Gajah Putih tersebut masih
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas