Minta Dumai Jadi Kawasan FTZ
Minggu, 21 Maret 2010 – 09:54 WIB
Dia menyebut Cina, yang juga menerapkan kebijakan bebas pajak kepada investor yang belum untung, bahkan dalam jangka waktu 10 tahun. Kebijakan yang senada dimiliki Taiwan yang memiliki tax holiday selama 5 tahun. Selama itu, investor tak kena pajak, dan setelah itu baru kena pajak. Mestinya, lanjut Mambang, jika Dumai ingin punya daya saing, maka Dumai harus dibuat lebih baik dari luar negeri di bidang kebijakan investasi ini. "Kalau Taiwan ada tax holiday 5 tahun, kita mungkin bisa 6 atau 7 tahun. Untuk HGU mungkin bisa diberikan lebih dari 100 tahun," ujarnya.
Baca Juga:
Mambang menyebutkan, sekarang adalah momentum bagi Dumai, karena Batam sudah lepas sama sekali. Dan kalau ini lepas lagi, maka Riau tak bisa lagi menarik investor. Mambang juga mengkritisi kebijakan yang ada selama ini untuk Dumai yakni KEK. "Aturannya lama, tak beda dengan kawasan berikat. Sekarang, kita ingin fasilitas itu dapat disandingkan dengan kawasan dunia lain. Kita ingin Free Trade Zone, yang punya Undang-undang sendiri. Ada perlakuan khusus bukan Undang-undang yang lama," tegasnya. (muh/sam/jpnn)
PEKANBARU - Seiring dengan diterapkannya Asean Cina Free Trade Agreement (ACFTA), maka kawasan Dumai tidak cukup hanya menjadi kawasan ekonomi khusus
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Setahun Berdiri, BERANI Laundry Support System Sukses Cetak Puluhan Wirausahawan Baru
- Kideco Raih Penghargaan Dalam Kategori Diamond di IRCA
- Pertumbuhan Premi Bruto BRINS Kuartal I-2024 Melesat
- Brand Kecantikan Lokal Somethinc Bidik Pasar ASEAN
- Dukung Peningkatan Investasi, Pj Gubernur Jateng Upayakan Pengembalian Status Bandara
- Lagi, Sinar Mas Land Raih Penghargaan The 2024 FIABCI World Prix d'Excellence Awards