Misbakhun Menghitung Utang Negara Tembus Rp 20.750 Triliun, Begini Perinciannya

Selain itu, Misbakhun mendedahkan soal utang lain yang belum dicatat dalam neraca negara, yakni kewajiban membayar pensiun para ASN dan TNI-Polri.
Abiturien Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu memerinci utang tersebut belum pernah dimasukkan ke hitungan aktuaria sebagai kewajiban negara yang harus dibayar sesuai tanggal jatuh tempo.
“Total estimasinya sekitar Rp 4.500 triliun,” penjelasan Misbakhun.
Oleh karena itu jika semua utang itu (Rp 7.900 triliun + Rp 8.350 + Rp 4.500 triliun) dicatat dengan mekanisme akuntansi, estimasi totalnya ialah Rp 20.750 triliun.
“Isu ini juga saya sampaikan beberapa kali ke pemerintah, termasuk menteri keuangan,” ujar wakil rakyat asal Pasuruan, Jawa Timur, itu.(ast/jpnn.com)
Misbakhun menyebut utang-utang BUMN berisiko pada APBN. Pemerintah pun harus melakukan langkah penyelamatan jika BUMN yang berutang mengalami gagal bayar.
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung