Misteri Pulau Tukung, Cinta Beda Kasta, si Cantik Bunuh Diri

Wandi mengungkapkan biasanya apabila perempuan cantik itu menampakkan diri, oleh warga dijadikan pertanda “Akan ada musibah,” bebernya.
Sebagian warga sekitar percaya akan hal itu, maka tak heran terkadang banyak juga warga baik yang mengetahui sejarah Pulau Tukung, maupun warga luar daerah suka membawakan seserahan (sesaji) untuk dilarung di kedua pulau keramat itu.
Sesaji itu bisa berupa hewan atau lainnya. “Dulu banyak sekali warga bawa sesaji berupa kambing dan ayam kemudian kambing dan ayam yang disajikan, beloncatan dari pulau keramat dan langsung menghilang di telan ombak,” tutur Wandi.
Menurut saksi kunci lain yang enggan namanya ditulis di media, keberadaan salah satu makam sebenarnya sudah berpindah tak jauh dari lokasi Pulau Tukung.
“Yang dimakamkan di sana sebenarnya seorang pemuka agama alim ulama yang memiliki ilmu agama cukup tinggi dan melakukan syiar (penyiaran agama islam) baik di jaman kerajaan hingga memasuki jaman penjajahan Belanda dan Jepang,” tutur Narto. (aji/war)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu