Moeldoko Beber Penyebab Motor Listrik Kurang Diminati Meski Diguyur Insentif
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko membeberkan penyebab kendaraan listrik khususnya roda dua belum maksimal meski sejumlah instentif sudah diberikan oleh pemerintah.
Menurut dia, lemahnya penjualan motor listrik itu karena terdapat berbagai hal yang kurang memberi daya tarik kepada konsumen.
Semisal daya jangkauan masih terlalu dekat, tarikan yang kurang responsif hingga harga yang masih terlalu mahal.
“Kita lihat insentif bantuan pemerintah Rp 7 juta untuk sepeda motor, tapi belum terlihat maksimum serapannya,” ungkap Moeldoko kepada awak media di Jakarta, Senin.
Dia mengaku masih terus mengkaji atas capaian yang masih kurang baik dari tahun ke tahun.
Sehingga, ke depannya penjualan untuk kendaraan berbasis baterai untuk motor semakin diminati oleh kalangan muda.
“Lambat laun akan terpecahkan secara alamiah, baik chraging station akan lebih cepat, jarak yang lebih jauh, harga lebih murah. Ini, kan, sebenarnya yang menjadi keinginan masyarakat,” ujar dia.
Meski begitu, iklim yang berbeda justru terjadi di kendaraan berbasis baterai segmen roda empat.
Ketua Umum Periklindo Moeldoko membeberkan penyebab kendaraan listrik khususnya roda dua belum maksimal meski sejumlah instentif.
- Neta V-II Siap Didistribusikan Pada Juni 2024
- Wuling Berkontribusi 64 Persen dari Penjualan Mobil Listrik di Indonesia
- WMS Tawarkan Diskon Rp 8,5 Juta Untuk Motor Listrik Honda di PEVS 2024
- Motor Listrik Konsep Besutan MAB Melantai di PEVS 2024, Daya Jelajahnya Hingga 100 Km
- Kymco Ikut Meramaikan PEVS 2024 dengan Motor Listrik Andalannya
- PEVS 2024, Chery Omoda E5 Mejeng dengan Warna Baru, Sebegini Harganya