Moeldoko: Saya Anak Petani, Tahu Persis Masalah Petani
Selain harga garam yang anjlok, lanjut Ismail, petani juga kesulitan menghasilkan garam dengan metode geomembran karena keterbatasan sumber daya.
Dia menjelaskan satu gulung geomembran Rp 5 juta.
Untuk satu hektare, kata dia, bisa membutuhkan 10-12 gulung geomembran.
“Petani akhirnya menggunakan plastik busa yang menghasilkan garam tidak maksimal," keluh Ismail.
Petani garam lain bernama Insyaf menambahkan petani saat ini juga menghadapi ancaman abrasi pantai.
"Tahun lalu terjadi banjir rob dari utara dan selatan, petani gagal panen dan tidak memiliki penghasilan, pak," kata Insyaf.
Moeldoko merespons hal tersebut menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani garam di lapangan.
Moeldoko menjelaskan di antaranya soal kebijakan impor garam industri dan revitalisasi bibir pantai.
Moeldoko menegaskan bahwa dirinya yang merupakan anak petani, tahu persis masalah yang dihadapi para petani.
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Jadi 9,55 Juta Ton, Ini Perincian Jumlah Pupuk Bersubsidi
- Harga TBS Sawit Mitra Plasma di Riau Turun, Jadi Sebegini
- Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah