Momen Peringatan Hardiknas 2021, Ansel Deri Luncurkan Buku ‘Jejak dari Rantau’

Momen Peringatan Hardiknas 2021, Ansel Deri Luncurkan Buku ‘Jejak dari Rantau’
Ansel Deri meluncurkan bukunya berjudul 'Jejak dari Rantau' bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2021 di Jakarta. Foto: Dokumentasi pribadi

Pengalaman para tokoh dalam buku ini, ujar Hiron, memberi pelajaran berarti bagi banyak orang terutama generasi muda arti perjuangan yang dilandasi kerja keras, jujur, dan sabar dalam meraih sukses. Ada pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik.

“Beberapa tokoh yang diuraikan dalam buku ini namanya sudah familiar di tingkat nasional dan dunia. Mereka berkarya dan mengabdi di bidang tugasnya masing-masing tak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Banyak dari mereka datang dari latar belakang keluarga kurang mampu, menempuh pendidikan dasar di kampung halaman dengan fasilitas serba minim. Berkat usaha pantang menyerah mengubah hidup mereka menjadi berguna bagi banyak orang,” ujar Hiron, putra asli tanah Papua kelahiran Wamena.

Hiron yang dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya (Persero) Tbk berharap agar pengalaman pengabdian para tokoh dalam buku ini menjadi referensi dan sumber bacaan bagi generasi muda terutama di kampung-kampung dalam mengisi pembangunan hari ini dan akan datang. Keutamaan para tokoh seperti kerjas keras, ulet, sabar, jujur, dan berserah dalam doa adalah nilai-nilai yang dapat dipedomani dan dihayati oleh siapapun dalam perjuangan meraih sukses.

“Gerakan literasi harus didorong sejak dini untuk menjadi habitus baru sehingga ilmu dan pengetahuan akan selalu hidup sepanjang hayat. Buku ini salah satu rerefensi tak hanya bagi generasi muda kita di sekolah dasar hingga menengah namun juga mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan kebiasaan membaca dan menulis di tengah kemajuan teknologi informasi yang kian pesat,” ujar Hiron, lulusan Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Sejumlah tokoh dalam buku ini antara lain Uskup Tanjung Selor Mgr Dr Paulinus Yan Olla, MSF, H. Saleh Husin (Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Ma’ruf Amin), Irjen Pol (Purn) Y. Jacki Uly (anggota DPR dan mantan Kapolda PBB Provinsi Takeo, Kamboja), Pastor Dr Markus Solo Kewuta SVD (Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama di Takhta Suci Vatikan), dan Sr Neno Maria Yosefina, SSpS (Fotografer di Generalat SSpS Roma, Italia.

Selain itu ada juga Marsekal Pertama (Marsma) TNI Drs. Embu Agapitus, M.Si (Han), Kepala Staf Komando Garnisun Tetap II/Bandung; Agustinus Dawarja, praktisi hukum pasar modal; Boni Hargens, Ph.D, back-office analyst Kantor Staf Khusus Kepresidenan, Jenderal Gories Mere; Dr Justin L Wejak, Ph.D, dosen Kajian Asia di The University of Melbourne, Victoria, Australia, dan lain-lain.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Pak Linus Lusi; Pastor Dr Polykarp Ulin Agan SVD, dosen Teologi Fundamental pada Kölner Hochschule für Katholische Theologie, Sankt Augustin, Jerman; sastrawan ibu Mezra Pellondou; dan sahabat Joaqium Rohi atas bantuannya menulis pengantar, catatan editor, prolog, dan epilog buku ini. Saya sungguh mendapat kehormatan meski sempat menyita waktu saudara sekalian,” ujar Ansel.(fri/jpnn)

Ada belasan sosok beragam latar belakang profesi ditulis dalam buku berjudul 'Jejak dari Rantau'.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News