Moratorium Sektor Perhotelan Bukan Langkah Tepat
jpnn.com, BALIKPAPAN - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, pemkot seharusnya mengeluarkan moratorium sektor perhotelan sejak beberapa tahun lalu.
Menurut Sahmal, jika moratorium dilakukan sekarang bakal percuma.
Pasalnya, langkah tersebut bisa jadi sia-sia karena para investor mulai enggan melirik Balikpapan.
“Saat ini, pelaku usaha di bisnis perhotelan enggan melirik investasi di Balikpapan karena kondisi ekonomi daerah yang masih merangkak,” ucap Sahmal, Rabu (30/5).
Dia menjelaskan, pembangunan hotel yang ada adalah investasi yang masuk dari empat hingga lima tahun lalu.
Menurut Sahmal, investor enggan melirik karena okupansi hotel rata-rata di bawah 50 persen.
“Dulu kita berjaya. Tamu hotel cukup ramai. Kerja sama dengan korporat dan pemerintah banyak dilakukan. Sekarang, yang penting biaya operasional tertutupi sudah syukur. Industri perhotelan di Balikpapan tidak hanya butuh ini saja,” imbuh Sahmal.
Menurut dia, ada baiknya pemerintah lebih baik melakukan pengembangan pariwisata kika tujuannya ingin menumbuhkan industri perhotelan.
pemkot seharusnya mengeluarkan moratorium sektor perhotelan sejak beberapa tahun lalu.
- Eleven Platinum Crown Hadirkan Pencarian Hotel Terlengkap di Indonesia
- Swiss-Belhotel International Kembali Ekspansi ke Seluruh Nusantara
- SiteMinder Raih Penghargaan Tertinggi di HotelTechAwards 2024
- Pemkot Palembang Ajak Pengusaha Menggerakkan Roda Perekonomian
- Okupansi Hotel di Mandalika Menjelang MotoGP 2023 Mencapai 90 Persen
- Hotel Tentrem Jakarta Siap Dibuka 2024, Memadukan Konsep Budaya Lokal dengan Fasilitas Bintang Lima