Motif Pembakaran Tempat Rehat Tentara di Bayung Lencir Diselidiki Polisi

Motif Pembakaran Tempat Rehat Tentara di Bayung Lencir Diselidiki Polisi
Pos timbangan di Distrik Selaro Desa Pengkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan diduga dibakar oleh ratusan orang tidak dikenal, Selasa (19/10/2021). Saat ini sedang diselidiki petugas kepolisian setempat. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Kasus pembakaran pos timbangan milik PT Bumi Persada Permai (BPP) di Distrik Selaro, Desa Pengkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, masih diselidiki polisi.

“Kami masih melakukan proses penyelidikan terkait pembakaran pos timbangan di Pangkalan Bayat ini,” kata Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Paluppessy di Bayung Lencir, Rabu (20/10).

Ia membenarkan pos timbangan yang menjadi tempat bertugas personel TNI, Polri, dan satuan pengamanan perusahaan konsesi kawasan hutan tersebut telah dibakar oleh ratusan orang pada Selasa (19/10) sekitar pukul 21.45 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut dia langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Saya sekarang masih di dalam kawasan hutan (di lokasi TKP). Saat kejadian ada enam orang personel BKO dan tiga petugas keamanan perusahaan. Kondisi semuanya aman,” ujarnya.

Kepolisian masih menghimpun informasi dari petugas yangh ada di lokasi, setelah itu baru bisa langsung dilakukan pengejaran terhadap para pelaku pembakaran.

“Motif masih kami dalami karena masih berlangsung pengumpulan informasi dari para saksi yang ada,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, ratusan orang tidak dikenal mendatangi pos tersebut pada malam hari lengkap dengan menggunakan helm dan bermasker sehingga sulit untuk diketahui identitasnya.

Kasus pembakaran pos timbangan milik PT Bumi Persada Permai (BPP) di Distrik Selaro, Desa Pengkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, masih diselidiki polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News