Mountrash Mendaur Ulang 14,5 Juta Botol Plastik, Gideon Sebut Revolusi Mental

Mountrash Mendaur Ulang 14,5 Juta Botol Plastik, Gideon Sebut Revolusi Mental
Pendiri aplikasi Mountrash.com Gideon W Ketaren (kedua kanan). Foto: Dokumentasi pribadi

Menurut dia, Mountrash juga lahir karena melihat persoalan sampah adalah bagian dari revolusi mental secara menyeluruh.

“Jika tidak ada komitmen dan kesadaran secara menyeluruh, terutama perubahan mental, maka selama itu pula sampah tidak pernah ada solusinya. Mountrash menjadi bagian dan konsisten dengan revolusi mental tersebut,” ujar alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Gideon juga menegaskan aplikasi ini juga sudah terbukti sangat bagus di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berarti kehadiran Mountrash sudah menjadi bagian integral dalam pengelolaan dan solusi persoalan sampah secara nasional.

“Mountrash juga berhasil membuktikan bahwa aplikasi ini dapat digunakan di daerah-daerah yang jauh dari Pulau Jawa seperti di Kalimantan, Sulawesi hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Terakhir yang baru berkembang dan banyak animonya di Kabupaten Dompu, NTB. Beberapa daerah lainnya sedang menunggu versifikasi dari kami,” kata Gideon.

Seperti diketahui, seiring dengan meluasnya pemanfaatan secara digital, aplikasi Mountrash pun ikut berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah sampah.

Komitmen tersebut sejalan dengan visi Mountrash karena melihat sampah merupakan persoalan yang tidak mudah diatasi.

Pemerintah sendiri mempunyai target mengurangi dan menangani sampah secara berkala setiap tahun.

Berdasarkan arahan Kebijakan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah, Indonesia ditargetkan mampu mereduksi sampah hingga 30 persen atau sebanyak 20,9 juta ton dengan tingkat pengelolaan sampah sebesar 70 persen atau sebesar 70,8 juta ton pada 2025.

Aplikasi Mountrash dengan semangat revolusi mental itu telah berkontribusi mendaur ulang 242 ton sampah plastik atau sebanyak 14,5 juta botol plastik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News