Mufti Anam Sebut Rencana Mendag Lutfi Pukulan Telak Ketiga Buat Petani

Mufti Anam Sebut Rencana Mendag Lutfi Pukulan Telak Ketiga Buat Petani
Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

”Para petani tahunya kebijakan itu dari Presiden Jokowi. Yang kena getahnya Pak Jokowi. Seharusnya Mendag patuh pada garis kebijakan pangan kepala negara yang lebih mendahulukan kekuatan pangan,” ujarnya.

Politikus berusia 33 tahun itu juga meminta kepada Mendag Lutfi ke depan agar mengintensifkan koordinasi antarkementerian serta dengan daerah-daerah sentra produksi pangan. Sebab, kebijakan impor sangat memengaruhi kesejahteraan petani.

”Saya sudah telepon beberapa kepala daerah yang menjadi sentra produksi pangan, mereka semua menyesalkan rencana impor dari Mendag. Para kepala daerah bingung memikirkan nasib petani, karena tiap hari bupati-bupati itu bertemu petani. Kalau Pak Mendag sih enak, tinggal di gedung tinggi di Jakarta,” papar mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) itu.

Selain impor beras, Mufti juga menyoroti impor garam di tengah belum terserapnya garam rakyat yang masih menumpuk di gudang.

Bahkan, stok garam petani dari produksi tahun 2019 hingga saat ini masih ada. Semestinya pemerintah fokus pada penyerapan garam petani dengan harga yang memadai, bukan malah langsung melempar rencana impor.

”Banyak kajian juga menyebutkan, dengan stok garam yang ada saat ini dan proyeksi produksi 2021, plus nanti ditambah garam impor 3 juta ton yang sebenarnya untuk industri, pasokannya pasti akan berlebih. Ini rentan masuk ke pasar garam konsumsi yang akan semakin memukul petani yang harga garam lokalnya sudah stagnan sekarang gara-gara rencana impor,” kata Mufti. (*/adk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Mufti Anam mengingatkan Muhammad Lutfi agar mengkaji ulang rencana mengimpor pangan.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News