Muhaimin Minta Perguruan Tinggi Kurangi Pengangguran Intelektual

Muhaimin Minta Perguruan Tinggi Kurangi Pengangguran Intelektual
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar didampingi Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) Kemnakertrans Jamaluddien Malik menyerahkan naskah kesepahatan Rektor UNDIP Sudharto Hadi tentang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pendampingan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.di kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (2/5). FOTO: ist

jpnn.com - KEMENTERIAN Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Universitas  Diponegoro Semarang sepakat  mengadakan kerjasama untuk meningkatkan dan menyiapkan dan meningkatkan kualitas  calon pekerja dan transmigran di Indonesia .

Kesepakatan ini ditandai dengan ditandatangani Naskah Kesepahaman Bersama antara Menakertrans Muhaimin Iskandar dan Rektor UNDIP Sudharto P Hadi tentang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pendampingan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

“Pemerintah mendorong para akademisi perguruan tinggi di seluruh Indonesia agar dapat menghasilkan lulusan pendidikan yang siap menjadi calon tenaga kerja berkualitas untuk memasuki persaingan pasar kerja nasional dan internasional “kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers Pusat Humas Kemnakertrans di Jakarta pada Jumat (2/5) seusai memberikan kuliah umum di Undip Semarang, Jawa Tenga pada Jumat (2/5),

Muhaimin megingatkan dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015, perguruan tinggi harus mampu merevitalisasi diri menjadi lembaga pendidikan sekaligus lembaga pelatihan kerja yang diharapkan mampu menyediakan calon-calon tenaga kerja yang siap pakai dan siap dapat bersaing dalam mencari pekerjaan yang layak.

“Perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mampu memberikan tanda kelulusan bagi para mahasiswanya yang akibatnya bakal menambah terjadinya pengangguran terdidik saja. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan siap memasuki pasar kerja secara cepat.

Agar para lulusan perguruan tinggi dapat segera diserap oleh pasar kerja, Muhaimin meminta peranan perguruan tinggi agar tak hanya menyiapkan mahasiswanya dengan kemampuan ilmu akademisi pendidikan yang baik  namun dituntut memilki keterampilan dan kompetensi kerja serta penguasaan bahasa asing yang memadai.

“Kedepannya, persaingan dalam memasuki pasar kerja akan bertambah ketat dengan adanya kesepatakan negara-negara ASEAN memasuki AEC 2015. Oleh karena itu, para lulusan perguruan tinggi harus mampun mengikuti teknologi yang berkembang pesat dan memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia kerja dan industri, “ kata Muhaimin.

Dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia saat ini, lanjut Muhaimin, terdapat beberapa isu strategis. yaitu rendahnya kualitas angkatan kerja yang didominasi lulusan sekolah dasarsehingga tidak memiliki daya saing yang rendah, masih besarnya jumlah pengangguran akibat tidak seimbangnya persediaan tenaga kerja dengan jumlah kebutuhan tenaga  kerja dan terbatasnya arus investasi yang mampu memperbesar kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.

KEMENTERIAN Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Universitas  Diponegoro Semarang sepakat  mengadakan kerjasama untuk meningkatkan dan menyiapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News