Muhammadiyah Kritik Tren Kartu Lebaran Tanpa Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin
Senin, 31 Maret 2025 – 20:00 WIB

Logo Muhammadiyah. FOTO: muhammadiyah.or.id.
Ramadan sebagai bulan suci menjadi momen penyucian dosa antara manusia dengan Allah, sementara bulan Syawal menjadi kesempatan untuk membersihkan dosa kepada sesama manusia melalui saling memaafkan.
"Allah belum mengampuni dosa kita selama kita belum bersih kepada sesama. Itulah mengapa setelah Ramadan, kita meminta maaf lahir, dan batin di bulan Syawal," kata tokoh pluralisme, dan multikultural itu.
Tafsir menyebut budaya halal bihalal juga merupakan bagian dari tradisi yang telah berakar dalam masyarakat Indonesia.
Baginya, halal bihalal bukanlah sekadar ritual keagamaan, tetapi telah menjadi praktik sosial yang bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang agama.
Muhammadiyah angkat bicara mengenai hilangnya ucapan mohon maaf lahir, dan batin di kartu Lebaran.
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah & Idulfitri, TBIG Bantu Yatim dan Lansia di 3 Provinsi
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Kakorlantas Polri Apresiasi Upaya Polda Riau Jaga Keamanan Lewat Operasi Ketupat
- Halalbihalal UNTAR 2025 Merajut Harmoni, Menyongsong Kemenangan dalam Keberagaman
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi