Multaqa Dai Internasional Dibuka, Destinasi Family Friendly di Sumbar Makin Terasa

Multaqa Dai Internasional Dibuka, Destinasi Family Friendly di Sumbar Makin Terasa
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, PADANG - Label Sumatera Barat (Sumbar) sebagai destinasi family friendly dunia makin terasa. Ratusan ulama dan dai yang berasal dari Afrika, Eropa, maupun Asia Tenggara hadir di Padang untuk mengikuti pertemuan dai dan ulama atau biasa disebut dengan Multaqa-Musabaqah Dai Internasional yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang pada 17-20 Juli 2017.

Sedangkan Pembukaan Multaqa Dai digelar di Masjid Raya Sumatera Barat, Senin (17/7). Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo mengatakan, Kota Padang memang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan musabaqah dan multaqa dai yang akan berlangsung mulai 11-21 Juli 2017. Selama sebelas hari ini ada 12 rangkaian kegiatan untuk mensukseskan Pertemuan Dai atau Ulama Internasional ini (lebih legkap lihat grafis).

"Alhamdullilah, kami kedatangan ratusan tamu dalam acara Multaqa Da’i. Kegiatan keagamaan ini akan memperkokoh persatuan berbangsa dan beragama dan mengokohkan persaudaraan antar da’i dan ulama di dunia. Ini membuktikan bahwa kami juga siap menerima gaya hidup halal wisatawan mancanegara. Kami sudah mempersiapkan banyak rangkaian kegiatan, kita berharap warga dapat ikut terlibat dan menyukseskan kegiatan ini," kata Walikota Mahyeldi.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat Raseno Arya yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi menjelaskan, informasi yang diperoleh dari Walikota Padang melalui Kepala Bagian Kesra Jamilus dikonfirmasikan langsung ke Yayasan Al Manarah Al Islamiyah, dipastikan sebanyak 506 ulama dan da’i hadir pada pembukaan kegiatan berlevel internasional ini. Seluruh ulama dan da’i itu telah tiba pada Minggu (16/7) dan sebagian besar menginap di Hotel Grand Inna Padang.

Sementara ulama-ulama ternama asal tanah air juga hadir. Sebut saja, Ustad Muhammad Hatta Lc asal Aceh, Ustad Muhammad Jumadi Lc asal Lampung, Ustad Ahmad Alim asal Jawa Barat, Ustad Mujahid Ahlisa asal Sulawesi Barat, Ustad Muhammad Ayub asal Papua, Ustad Muhammad Mahmud asal Flores, Ustad Mustafid Anna asal Bali, Ustad Ambo Tang asal Sorong, Ustad Yusuf Harun asal Jakarta, dan lainnya.

"Sebanyak sepuluh negara se-Asean juga ikut mengirimkan ulama maupun da’i yaitu Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, dan Laos. Ini akan menjadi endorser untuk kegiatan-kegiatan kami di Padang berikutnya," kata Raseno yang juga didampingi Hendri.

Ulama dari mancanegara yang hadir diantaranya adalah Zaid, Napsa Ahmad, Jamal Munib, Muhammad Yusuf Ocfemia (Filipina). Shafee Kara dan Ilyas Assidki (Thailand). Mustofa Yachun (Myanmar). Hasan Soleh dan Shalah Shaleh (Kamboja). Abdurrasyid Muhammad (Brunei).

Muhammad Azri Azman dan Rasman (Singapura). Dr Basiron dan Dao Thanh Him (Vietnam). Julio Muslim Dacosta dan M. Anwar Dacosta (Timor Leste). Ismail Usmar dan Dr Abdul Basith (Malaysia). Serta, Imam Yahya asal Laos.

“Sedangkan dari Saudi Arabia mengutus Syaikh Hasan Bugis, dan total Tamu dari Saudi Arabia, Eropa dan Afrika hadir sebanyak 60 orang, Alhamdulillah mereka terpukau dengan keindahan, alam dan kuliner kita terutama Rendang,” tambah Hendry.

Tuan rumah Kota Padang juga mengutus 179 da’i dan ulama. Begitu juga utusan da’i dan ulama se-Sumatera Barat luar Kota Padang sebanyak 139 orang. Termasuk da’i dan ulama tambahan dari Indonesia sebanyak 24 orang.

Rangkaian kegiatan untuk mendukung even internasional ini telah dimulai pelaksanaannya dari tanggal 1 Juli 2017. Salah satunya kegiatan Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) pada 11-13 juli 2017. Lomba hafal Quran (MHQ) ini diselengarakan di Asrama Haji Tabing Padang.

Sebanyak 300 peserta ikut lomba yang dilangsungkan selama tiga hari penuh itu dengan memperlombakan dua cabang, yakni lomba tahfiz, serta lomba hafalan hadis. Tahfiz mempertandingkan nomor 30 juz, 20 juz, 8 juz, dan 5 juz. Hadiah lomba disiapkan yayasan Al Manarah Al Islamiyah.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di bawah komando Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara ikut mendukung penyelenggaraan pertemuan (multaqa) Ulama dan Da’i keturunan Minang dari seluruh dunia.

Label Sumatera Barat (Sumbar) sebagai destinasi family friendly dunia makin terasa. Ratusan ulama dan dai yang berasal dari Afrika, Eropa, maupun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News