Nadiem kepada Seorang Guru: Bukan Kami yang Menentukan Benar atau Salah

Nadiem kepada Seorang Guru: Bukan Kami yang Menentukan Benar atau Salah
Mendikbud Nadiem Makarim (pegang pelantang) saat berdialog dengan guru di SDN 025 Penajam, Rabu (7/4/2021). (ANTARA/M. Ghofar)

jpnn.com, PENAJAM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku harus bersikap skeptis dengan Program Guru Penggerak yang diluncurkannya demi penyempurnaan di masa mendatang.

"Saya harus skeptis dengan program saya sendiri supaya saya terus bisa berinovasi untuk terus menyempurnakan program, termasuk hari ini saya perlu memperoleh respons dari para guru," ujar Mendikbud Nadiem.

Pengakuan itu disampaikannya saat berdialog dengan sejumlah guru SD hingga SMA sederajat di halaman SDN 025 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (7/4).

Saat itu hadir Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Muliadi, dan Kepala Dinas Pendidikan PPU Alimuddin.

Dalam kesempatan itu salah seorang guru SMP di PPU bernama Ridwan mengaku ragu dengan kreasi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di tengah pandemi.

Keraguan Guru Penggerak itu muncul karena penilaian yang dilakukan kementerian terhadap kreasi yang diterapkannya kepada siswa dan guru lain bukan jawaban benar atau salah, tetapi bobot nilai.

"Mengingat tidak adanya kata benar atau salah dari hasil penilaian yang saya peroleh, saya ragu dengan kreasi pembelajaran yang saya terapkan selama ini apakah sudah tepat atau belum," ucap Ridwan.

"Jadi, saya berharap ada pernyataan benar atau salah dalam penilaian mendatang," kata Ridwan.

Mendikbud Nadiem memotivasi Guru Penggerak di Kalimantan Timur untuk berpikir positif, mandiri, kritis, dan berpikir merdeka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News