Nadiem Makarim Akhirnya Merasakan Sendiri Leletnya Internet di Luar Jawa

Nadiem Makarim Akhirnya Merasakan Sendiri Leletnya Internet di Luar Jawa
Mendikbud Nadiem Makarim saat mencoba internet di Pulau Rote. foto Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhirnya tahu ada kesenjangan antardaerah dari sisi sarana prasarana internet. Hal ini yang membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) terkendala.

Nadiem mengakui, setelah melakukan blusukan di wilayah 3T, bisa merasakan bagaimana kesulitan daerah-daerah yang tidak punya infrastruktur sebaik di Pulau Jawa. 

“Saya baru dari Palu, Gianyar, setelah itu saya ke Rote. Jelas sekali kelihatan infrastruktur yang belum baik, jaringan internet yang belum baik, sarana dan prasarana itu sangat besar kesenjangannya. Jadi ini yang harus benar-benar kami jembatani dan itu menjadi suatu hal yang menjadi prioritas kami,” ujarnya, Kamis (12/11). 

Itu sebabnya, pada 2021, anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah 3T akan mendapatkan tambahan sebesar Rp 3 triliun. 

Selama ini, lanjutnya, dana BOS yang diterima sama semuanya. Merugikan sekali bagi sekolah-sekolah kecil dan di pinggiran jika disamakan biaya per anaknya. Padahal di daerah 3T itu biaya konstruksi mahal dan barang-barang juga mahal.

"Jadi ini akan meningkat signifikan pada 2021,” ucapnya.

Sebelumnya, perhitungan dana BOS berdasarkan jumlah murid dan biaya per siswa disamakan. Metode perhitungan dengan berdasarkan jumlah murid, kata Mendikbud tidak terlihat adil karena harus mengelola sekolah dengan besaran dana BOS yang kecil.

Nadiem Makarim mengatakan, kenyataannya di lapangan masih terjadi kesenjangan. Terutama pada sekolah yang muridnya sedikit dan sebagian besar berada di daerah 3T.

Nadiem Makarim jadi tahu kalau PJJ bermasalah karena jaringan internet di daerah luar jawa bermasalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News