Namanya Saja KKSB, Ya Dihabiskan, Selesaikan!
Karena itu, sambung dia, setiap kegiatan separatis harus dihentikan sejak awal. ”NKRI sudah final ya. Tidak ada satu kelompok pun yang kemudian ingin melepaskan diri dari NKRI yang sudah final itu,” ujarnya.
Karena itu, pemerintah tidak tinggal diam bila ada yang mengganggu keutuhan NKRI. ”Kita harus hadapi itu dengan keras dan tegas. Tidak ada kompromi,” imbuh Wiranto.
Pejabat kelahiran Jogjakarta itu pun menjelaskan, langkah menuntaskan persoalan di Papua tidak berhenti sampai pembebasan sandera maupun pengejaran KKSB.
Pemerintah juga mencari solusi jangka panjang agar peristiwa penyanderaan tidak terulang. ”Kita butuh langkah-langkah lanjutan yang terkoordinasi dengan baik,” ujarnya.
Bukan hanya TNI – Polri, melainkan turut melibatkan intelijen, pemda, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Dalam rakortas kemarin, kata Wiranto, muncul usulan untuk mengembalikan seluruh pendatang di Banti dan Kimbely ke daerah atau wilayah masing-masing.
Bukan hanya yang berasal dari luar Papua, masyarakat asli bumi Cendrawasih yang bukan penduduk asli Banti dan Kimbely harus kembali.
”Sehingga yang tinggal nanti hanya Suku Amungme. Yang tentu tidak akan diganggu oleh mereka,” ucap dia.
Wiranto menegaskan, tidak ada kompromi bagi KKSB lantaran mereka sudah mengganggu dan meresahkan masyarakat.
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi