Nasihat Gus Dur Membuat Guntur Romli Jatuhkan Pilihan ke PSI

Nasihat Gus Dur Membuat Guntur Romli Jatuhkan Pilihan ke PSI
Guntur Romli (berpeci) bersama ayahnya, KH Achmad Zaini Romli saat mendaftar di PSI, Selasa (12/9). Foto: Radar Banyuwangi

jpnn.com, JAKARTA - Pegiat medos Guntur Romli memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Selasa (12/9). Putra pengasuh Pondok Pesantren Darul Aitam Arromli, Jangkar, Situbondo, KH Achmad Zaini Romli itu bergabung ke PSI sekaligus mendaftar sebagai bakal calon legislatif.

Bahkan, Kiai Zaini Romli bersama istrinya, Hj Sri Sungkawa Ningsih juga ikut mengantar dan mendampingi Guntur mendaftar ke PSI. Guntur mengaku punya alasan tersendiri sehingga memilih PSI sebagai partai politiknya.

Guntur mengatakan, dirinya mengikuti nasihat tokoh panutannya, mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pemuda kelahiran Situbondo, 17 Maret 1978 itu menuturkan, Gus Dur dalam nasihatnya menyatakan bahwa politik adalah pekerjaan mulia karena memperjuangkan kepentingan banyak orang.

“Karena itu, bila saya ditanya mengapa saya masuk politik, saya akan jawab, saya ingin mengembalikan politik pada khitahnya, pada dasar dan habitatnya, yakni memperjuangkan kepentingan orang banyak,” tutur Guntur.

?Menurut Guntur, dia ingin berpolitik secara bersih dan benar. Dia menginginkan politik yang tidak mepraktikkan intrik ataupun menghalalkan segala macam cara hanya untuk memperoleh kekuasaan.

Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu menegaskan, politik adalah membuat kebijakan yang berdasarkan kepentingan orang banyak. “Politik menarik bagi saya selama terkait maslahat orang banyak,” katanya.?

Karena itu Guntur merasa sejalan dengan visi dan misi PSI. Dia ingin mendorong praktik politik yang penuh kebajikan, melawan intoleransi dan korupsi.

“Ini politik sebagai kebajikan. Saya percaya PSI adalah kumpulan politisi-politisi muda yang memperjuangkan prinsip politik sebagai kebajikan,” kata lulusan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura itu.??

Selama ini, Guntur juga dikenal sebagai santri yang dekat dengan Gus Dur. Dia menjadi pemandu acara Kongkow Bareng Gus Dur di Radio KBR 68H pada periode 2005-2009.

Gus Dur dalam nasihatnya menyatakan bahwa politik adalah pekerjaan mulia karena memperjuangkan kepentingan banyak orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News