Nasionalisme Kalahkan Rasionalitas
Oleh: Dahlan Iskan
Ternyata emosi berhasil menyisihkan rasio. Perasaan mengalahkan pikiran.
Ternyata kita belum bisa melihat wanita jadi presiden Amerika. Kuatnya penolakan gereja untuk dipimpin wanita ternyata memperoleh gambarannya yang jelas di negeri kampion demokrasi seperti Amerika.
Saya teringat dialog saya dengan seorang kulit putih di pedalaman AS tiga bulan lalu.
’’Kalau Hillary nanti tidak berhasil terpilih, itu karena dia seorang wanita,’’ katanya.
Kini Trump menang mutlak: popular vote dan electoral vote. Lebih mutlak lagi, kini eksekutif dan legislatif dari partai yang sama.
Mestinya tembok besar antara Meksiko-Amerika segera dibangun.
Kita, terutama yang bukan Islam, bisa segera rekreasi ke sana. Setelah 100 hari Trump jadi presiden, seperti yang dijanjikannya. (*)
’’Kok bisa ya Donald Trump menang?’’ Itulah umumnya komentar orang. Di Timur dan di Barat. Selebihnya, orang kehabisan kata-kata.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi