Negative Pressure

Oleh Dahlan Iskan

Negative Pressure
Dahlan Iskan (kanan) bersama Bos Artha Hraha Network Tomy Winata. Foto: disway.id

RS itu sudah dikelola dengan prosedur Covid yang ketat. Namun semua yang ke RSLap itu adalah orang yang positif Covid-19.

Baca Juga:

Kami pun bicara banyak soal rumah sakit itu. Ada ketela rebus, jagung rebus, pisang rebus dan cakwe di atas meja bundar itu. Lalu ada bubur dengan irisan abalon.

"Sebetulnya rumah sakit itu awalnya tidak untuk Covid-19," ujar TW sambil makan. "Kami membelinya untuk persiapan kalau ada bencana alam, gak disangka ternyata ada bencana Covid-19," tambahnya.

Lewat Artha Graha Peduli (AGP), TW memang selalu aktif di setiap terjadi bencana di mana pun di negeri ini. Hidup di negara yang begitu sering terkena bencana, AGP harus punya rumah sakit lapangan.

Saya sendiri pernah ikut Presiden SBY meninjau rumah sakit seperti itu di Australia. Maka saya sedikit ada rasa ingin membandingkannya.

Dari rumah TW kami pun tinggal jalan kaki ke RSLap itu. Benar-benar hanya sepelemparan batu.

Sebelum masuk tanah lapang itu kami 'ditembak' termometer. Ok. 36,4.

Lalu harus melewati bilik disinfektan. Tidak boleh hanya lewat. Kami harus memutar badan di dalamnya.

Terdapat tanah lapang lebar di antara bilik disinfektan itu dengan rumah sakit tenda itu. Di tanah lapang itulah pasien antre.

Tentu orang seperti Tomy Winata tidak perlu mengalah. Ia bisa membeli sendiri –mahal sekalipun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News