Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Mengalami Surplus

Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Mengalami Surplus
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan, Suwandi. Foto: Humas Kementan

Sementara itu, sambungnya, jagung yang diimpor di tahun 2017 sebesar 290 ribu ton ini bukan merupakan jagung pipil untuk kebutuhan pakan ternak. Akan tetapi merupakan jagung untuk bahan pemanis sweetener dan gluten pada industri makanan dan minuman. Artinya sudah swasembada jagung karena seluruh kebutuhan jagung pakan ternak sudah diproduksi sendiri.

"Ke depan, Kementan sudah meminta kepada Kementerian terkait bahwa impor bahan baku penolong industri yang berasal dari padi, jagung, kedelai dan ubi kayu ke depan agar dapat diatur melalui rekomendasi dari Kementan. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi petani dan produk pangan yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga petani lebih sejahtera," pungkas Suwandi. (adv/jpnn)


Kebijakan Mentan berhasil meningkatkan kinerja perdagangan komoditas pertanian.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News