Ngeri! Effendi Mengaku Dapat Intimidasi dan Ancaman
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku menerima intimidasi setelah mengungkap isu disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Adapun, isu itu diungkapkan Effendi saat saat Komisi I menggelar rapat kerja dengan Menhan RI Prabowo Subianto bersama TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
"Saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi begitu," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
Namun, Effendi tidak memerinci intimidasi yang dimaksud. Dia mengaku mendapat bentuk ancaman pembunuhan terhadapnya dan keluarga.
"Ancaman nyawa," katanya.
Selain ancaman, Effendi mengaku data pribadinya diungkap pihak tak bertanggung jawab seusai membongkar isu disharmoni.
Legislator Daerah Pemilihan III DKI Jakarta itu itu mengatakan alamat rumah dan nomor ponselnya disebar.
"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian ponsel saya 24 jam enggak berhenti-henti berdering," ujar Effendi.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku mendapat bentuk ancaman pembunuhan terhadapnya dan keluarga.
- Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan
- Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM
- Panglima TNI Bersama Sejumlah Tokoh Tinjau Arus Balik Lebaran 2024, Lihat
- Bamsoet Dukung Panglima TNI Menindak Tegas OPM
- OPM Mengganggu Aktivitas Masyarakat, Panglima TNI: Saya Akan Tindak Tegas
- Panglima TNI Tinjau Puncak Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen, Begini Pesannya