Novel Baswedan Blak-blakan ke Media Mancanegara, Ini Pengakuannya

Novel Baswedan Blak-blakan ke Media Mancanegara, Ini Pengakuannya
Penyidik KPK Novel Baswedan usai menjalani operasi membran mata di Singapura, Kamis (18/5). Foto: KPK for JawaPos.Com

Bagi Novel, teror itu sudah yang keenam kalinya sejak 2011. Teror pertama menerpa Novel ketika mengendarai sepeda motor dan tiba-tiba diserempet mobil.

Awalnya, Novel menduga hal itu kecelakaan biasa. Ternyata kejadian itu berulang lagi sepekan kemudian.

“Saya menerima informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat. Mulanya saya menganggap informasi itu salah. Tapi sekarang setelah dua bulan kasusnya tak terselesaikan, saya bilang (ke pemberi info, red) rasanya informasi itu benar,” tuturnya.

Novel mengisyaratkan kasus yang ditanganinya menyeret belasan anggpta DPR. Namun, kini fokusnya adalah pada orang yang menyerangnya.

Pria yang akan genap berusia 40 tahun pada 22 Juni nanti itu mengakui bahwa Presiden Joko Widodo memang punya perhatian besar pada persoalan yang menjeratnya. Tapi, Novel mengaku tak tahu apakah presiden yang kondang dengan julukan Jokowi itu juga mengevaluasi polisi karena sudah dua bulan tak kunjung menetapkan tersangka penyerangan terhadap aparat negara.

“Jika ada seorang pegawai pemerintahan dengan tugas memerangi korupsi diserang berkali-kali dan tak ada kasus yang terpecahkan, berarti ini menjadi masalah bagi negara,” katanya. “Setelah saya, siapa lagi?” pungkasnya.

Wawancara dengan TIME menjadi yang pertama bagi Novel sejak insiden penyiraman air keras. Matanya masih dalam proses penyembuhan dan ada kacamata pelindung menempel di wajahnya.

Novel juga mengungkap keingiannya untuk bisa segera kembali bekerja. Tapi saat wawancara TIME dan Novel berlangsung ada ibunya, Fatma memasuki ruang rawat.

Sosok penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ternyata membetot perhatian TIME. Laman berita majalah mingguan bergengsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News