NU Wajib Membesarkan PKB
Rabu, 26 September 2012 – 08:23 WIB
Mbah Dim mengingatkan, PKB dideklarasikan 23 Juli 1998 (29 Robi’ul Awwal 1419 Hijriyah). Deklaratornya KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. A. Musthofa Bisri (Gus Mus) dan KH. A. Muchith Muzadi.
Mbah Dim menjelaskan, kelima tokoh itu bersama ulama dan kyai-kyai, serta para aktivis NU menghendaki PKB menjadi partai politik yang mengedepankan nilai keagamaan, kemanusiaan, keadilan, kesejahteraan bagi kemaslahatan Indonesia. “Serta mengusung nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama"ah,” ujarnya.
Mbah Dim juga mengingatkan beberapa hal mendasar terkait sikap politik NU. Dia mengungkapkan, politik adalah bagian dari syariah, artinya berpolitik sesungguhnya bagian dari perjuangan menegakkan syariah dan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta bernilai ibadah.
Ia menambahkan, politik dibangun atas dasar ideologinya. “Maka sudah seharusnya NU dan warga NU mendukung dan memilih Partai Kebangkitan Bangsa karena "aqidah (ideologi) PKB sama persis dengan "aqidah (ideologi) NU,” ujarnya.
JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Al Fadhlu Wal Fadhilah Kaliwungu, Jawa Tengah, KH Dimyati Rois, menegaskan, ideologi Partai Kebangkitan
BERITA TERKAIT
- Sistem Pemilu Perlu Dievaluasi, Begini Alasannya
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Apresiasi Dukungan Masyarakat Jateng, Sudaryono: Ini Nikmat dari Allah
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal