Nuh: Isu Bocoran Jawaban Marak

Nuh: Isu Bocoran Jawaban Marak
Ribuan lembar jawab Ujian Nasional (UN) Jawa Tengah mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa (17/4) telah dipindai (dibaca secara digital) oleh tim Universitas Negeri Semarang (Unnes). Untuk tahun ini, Unnes menggunakan dua sistem pemindai yakni optical mark reader (OMR) dan pemotretan citra (image scaning/DMR). Pemindaian sendiri menggunakan 15 unit pemindai berkecepatan 60 lembar permenit bekerja 20 jam nonstop. FOTO: ADITYO DWI/RADAR SEMARANG
Menurutnya, kasus tersebut bermula dari adanya pengaduan orang tua kepada pihak kepolisian atas penipuan Rp 3,5 juta. Uang tersebut dibayarkan kepada oknum yang menjanjikan akan memberikan kunci jawaban Unas. Namun, hingga hari yang dijanjikan tersebut kunci jawaban tidak kunjung diberikan.

’’Tim langsung terjun ke lapangan. Sehingga setiap informasi harus kita verifikasi. Ada bukti kuitansinya, tapi sampai H-1 pelaksanaan Unas, kunci jawaban yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, lalu korban melaporkan ke kepolisian atas kasus penipuan,’’ ujar bapak satu puteri ini.

Masih di daerah tersebut, tambah Nuh, juga beredar kunci jawaban lain. Ada yang mengatakan 80 persen jawaban benar. Tapi ada juga yang bilang hanya 70 persen yang benar. ’’Yang penting harus kita cek. Saya sudah menugaskan, dan beliau pun sudah kirim tim untuk verifikasi,’’ jelas Nuh.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) tersebut mengaku, hingga kini tidak mengetahui asal kunci jawaban tersebut. Sebab, hingga kini kunci jawaban masih ada di Kemendikbud dan belum dilakukan pemindaian lembar jawaban siswa.

JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengakui banyak muncul isu kebocoran jawaban ujian nasional (Unas) di kalangan siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News