Nur Dhania Menyesal Telah Yakinkan Keluarganya ke Suriah
Mereka, katanya, juga diajari menggunakan senjata, termasuk AK-47 dan granat berpeluncur roket. Tetapi Nur menegaskan ayah dan pamannya selalu menolak untuk berperang.
"Kami hanya ingin menjadi warga biasa," kata Nur Dhania.
Akhirnya keluarganya mendapatkan rumah yang disediakan ISIS.
Tetapi Nur mengatakan ketika saudara laki-lakinya menolak ikut berperang, rezim ISIS menyalahkannya.
"Mereka memaksa orang pergi berperang. Tapi Alquran menyebutkan bahwa tidak semua orang harus pergi berperang, ada yang perlu tinggal," katanya.
Mereka yang berharap menemukan surga di Raqqa, hanya dalam setahun, menemukan kondisi keluarganya sudah berantakan.
Neneknya meninggal karena sakit. Seorang pamannya terbunuh dalam serangan udara. Yang lainnya menghilang secara bersamaan.
17 anggota keluarganya yang selamat akhirnya memutuskan melarikan diri dari sana.
- Dunia Hari Ini: Pria Australia Diancam 12 Tahun Penjara di Bali
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Dunia Hari Ini: Lukisan Raja Charles Jadi Serangan Aktivis Pencinta Hewan
- Dunia Hari Ini: Misteri Kematian Presenter TV Inggris Akhirnya Terjawab
- Vina Setelah 8 Tahun: Cerita yang Belum Selesai
- Dunia Hari Ini: Sekolah Milik PBB Diserang Israel, 40 Warga Palestina Tewas