Nyawa Bocah 10 Tahun Melayang, Korban Meninggal DBD jadi 41

Nyawa Bocah 10 Tahun Melayang, Korban Meninggal DBD jadi 41
Nyawa Bocah 10 Tahun Melayang, Korban Meninggal DBD jadi 41

Pihaknya juga mengingatkan, jika ditemukan ada salah satu anggota keluarga yang mengalami demam tinggi, segera larikan ke puskesmas terdekat atau klinik kesehatan untuk diperiksa. Hal ini bisa sebagai langkah antisipasi penanganan terlambat.

“Kematian DBD ini biasanya karena  masyarakat  terlambat  membawa anggota keluarganya untuk diperiksakan ke dokter jika terjadi demam tinggi,” kata Sofyan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, sampai dengan pertengahan 2015 ini, tercatat sebanyak 41 pasien meninggal akibat DBD dari 932 kasus atau 4,4 persen. Ada tiga kecamatan yang dikategorikan sebagai endemis DBD, yakni Weru, Plumbon dan Depok.

“Dari 51 kasus, di Kecamatan Plumbon sudah menelan empat orang yang meninggal. Untuk kasus terbaru di Kecamatan Beber, belum masuk kedalam data kami,” imbuh Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Nanang Ruhiyana.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, Nanag meminta, agar jangan sampai membiarkan adanya genangan bekas air hujan seperti di tempat penampungan, kaleng, pot atau botol. Kemudian, menaburkan bubuk abate ke sejumlah penampungan air agar jentik atau larva nyamuk mati.

“Cara yang paling mudah adalah menguras tempat penampungan air seminggu sekali,” ujarnya.(jun/jpnn)

SUMBER – Demam berdarah terus merenggut nyawa. Kali ini korbannya bocah 10 tahun bernama Ugan Sugiantono. Warga RT 02 RW 01 Desa Beber, Kabupaten


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News