Nyawa Sang Adik Dihabisi Lantaran Tak Menghormati Orang Tua

Nyawa Sang Adik Dihabisi Lantaran Tak Menghormati Orang Tua
Kepala Satuan Reskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng. Foto: ANTARA/Feri Purnama

jpnn.com, GARUT - Polisi masih terus mendalami kasus penusukan yang dilakukan seorang kakak terhadap adik di rumahnya, Perumahan Suci Permai, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat malam takbiran, Sabtu (23/5).

Sejauh ini, polisi mengatakan penusukan itu terjadi karena dipicu masalah ucapan kasar korban terhadap pelaku dan ibunya.

"Sebelum ditusuk korban duduk di atas kasur, ia (korban) lalu mengganggu pelaku dengan ucapan kasar, selain itu korban bernama Wira juga melawan ibunya," kata Maradona kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, pelaku inisial QA, 27, telah diamankan oleh jajaran Satreskrim Polres Garut tidak lama setelah kejadian penusukan.

Hasil pemeriksaan sementara dan olah tempat kejadian perkara, kata Maradona, insiden itu bermula ketika kedua pelaku dan korban Wira, 21, berada di rumahnya.

Sebelum kejadian, lanjut Maradona, adiknya sempat melakukan sikap tidak sopan kepada ibunya, kemudian ditegur oleh pelaku hingga memicu korban berucap kasar dan menantang berkelahi.

"Pelaku lalu memukul wajah korban satu kali di bagian wajah dengan tangan kosong, korban kembali melawan dengan ucapan kasar," katanya.

Maradona menyampaikan, pelaku yang kesal terhadap adiknya itu langsung pergi ke dapur untuk membawa pisau lalu menusukannya ke bagian dada kiri korban hingga korban tergeletak.

Polisi masih terus mendalami kasus penusukan yang dilakukan seorang kakak terhadap adik di rumahnya, Perumahan Suci Permai, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat malam takbiran, Sabtu (23/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News