Nyawa Sondang Tak Tertolong

Demonstran yang Bakar Diri di Depan Istana

Nyawa Sondang Tak Tertolong
Sondang Hutagalung saat dirawat di RSCM. Foto: Humas RSCM
Berselang setengah jam, jenazah Sondang dikeluarkan menuju ruang pulasara jenazah. Puluhan mahasiswa lantas berdiri dan menyanyikan lagu Gugur Bunga. Mereka juga beberapa kali memekikkan "hidup Sondang, hidup rakyat".

Di ruang jenazah, lilin dinyalakan di sela-sela foto Sondang semasa hidup. Bunga mawar ditaburkan di sekitar foto-foto itu. "Kita kehilangan aktivis yang berdedikasi," kata Crisbiantoro, staf advokasi Kontras yang juga rekan Sondang.

Sondang dikenal sebagai pribadi yang rajin dan tekun belajar. Meski hanya anak seorang sopir taksi dengan rumah kaveling sederhana, Sondang membanting tulang untuk bisa kuliah. Dia pernah bekerja sebagai staf bongkar muat sebuah supermarket di Bekasi. "Tiap hari dia jalan empat kilometer dari rumahnya sampai jalan angkot. Pergi pulang seperti itu," katanya.

Selain aktif kuliah, Sondang sering ikut diskusi-diskusi soal penegakan hak asasi manusia di Kontras dan beberapa komunitas yang lain. "Dia bukan pribadi yang nekat. Karena itu, kita juga shock mendengar Sondang bakar diri," katanya.

JAKARTA - Upaya tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merawat pelaku bakar diri di depan istana gagal. Kemarin petang sekitar pukul 17.50

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News