Obat Aborsi Dimasukkan ke Kemaluan sembari Ngeseks dengan Pacar

Obat Aborsi Dimasukkan ke Kemaluan sembari Ngeseks dengan Pacar
Obat Aborsi Dimasukkan ke Kemaluan sembari Ngeseks dengan Pacar

“Sakit banget. Seperti mau mati. Keluar seperti gumpalan daging selama berkali-kali dalam satu hari penuh,” ucapnya sedikit . Kondisi ini juga terjadi di hari ketiga usai Bunga menggunakan Cytotec.

Setelah gumpalan janin itu keluar, kurang lebih seminggu, terjadi seperti menstruasi yang lebih kental darahnya. Belakangan Bunga mengetahui, obat tersebut dapat membuat rahimnya kering dan sulit mendapatkan anak di kemudian hari.
    
“Pastinya menyesal. Tapi semua sudah terjadi,” tutupnya.

Lain cerita, Veronika (21), juga nama samaran, menggugurkan kandungan yang berusia lebih dari dua bulan. Karena janin sudah besar, obat Cytotec tak lagi mempan.

Veronika lantas berkonsultasi dengan dokter yang menyarankan agar dirinya melakukan kuret. Dokter tersebut menyebut penggunaan Cytotec pada usia kandungan yang sudah tua dapat mengakibatkan kista atau anak tetap terlahir tapi dalam kondisi cacat.
    
Atas anjuran itu, Veronika lantas berkonsultasi pada sebuah klinik di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Di klinik ini, Veronika menggunakan cara kuret seharga Rp5 juta rupiah. Dia menceritakan, proses kuret dilakukan dengan cara memasukkan sebuah alat yang terbuat dari logam ke dalam vagina.

Alat itu lebih seperti mesin penghancur yang berputar saat berada di dalam. Setelah hancur, dokter menyedot daging-daging yang telah dihancurkan menggunakan mesin vakum.

“Saat itu tidak terasa sakit karena saya dibius. Tapi masih sadar dan bisa melihat,” bebernya.
    
Setelah selesai, Veronika mengaku merasa nyeri selama seminggu di daerah kewanitaannya. Bahkan beberapa kali dia mengalami pendarahan. Dalam sehari, akunya, bisa mengganti pembalut sebanyak 10 kali. “Darah terus mengalir setiap ada pergerakan,” kata dia.
    
Di Bogor, obat-obatan keras itu bisa didapat di sejumlah apotek dan toko obat di beberapa pusat perbelanjaan (mal). Salah satunya di sebuah mal yang berada di Jalan Juanda. Banyak muda-mudi Bogor yang membeli obat keras seperti Cytotec, Gynaecosid dan Cytosol di toko obat tersebut.

“Saya pernah beli Cytosol di mal tersebut. Empat butir harganya Rp140 ribu,” cetus sumber Radar Bogor. (rp8/c)


AKSI menggugurkan kandungan atau aborsi di kalangan muda-mudi Bogor bukan lagi hal tabu. Aborsi menjadi solusi bagi pasangan bukan suami istri yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News