ODHA Jangan Sampai Putus Obat ARV

“ARV tidak hanya menguntungkan bagi orang yang sudah diobati tapi juga menurunkan beban epidemi pada masyarakat dengan memutus penularan HIV secara tepat,” katanya.
Selain pemberian ARV, ODHA harus selalu diberikan motivasi untuk tetap menyambung hidup dengan membangkitkan semangatnya. Bahwa hidup terus berjalan dan jangan memikirkan penyakitnya namun lebih pada memanfaatkan waktu selagi masih diberi kesempatan hidup.
Muchlis juga memaparkan perlunya kolaborasi pengobatan ODHA atau risiko HIV/AIDS antarprofesi kesehatan. Sepertri kedokteran umum, dokter gigi, farmasi, ahli kesehatan masyarakat, bidan, perawat.
“Kolaborasi juga sebagai pencegahan jika ada individu yang teresiko HIV AIDS semisal ibu hamil yang positif HIV, ini akan ada rujukan antara dokter kandungan, ahli gizi, perawat serta pengobatan intensiv ARV yang cocok dengan kondisi ibu hamil agar bayinya tak terisiko,” tambahnya.
Selain seminar, para mahasiswa juga diberikan workshop berupa simulasi penanganan kolaborasi ODHA antarprofesi kesehatan. “Workshop berupa ibu hamil risiko HIV AIDS, bagaimana penanganannya karena akan berkolaborasi dengan profesi bidan, ahli gizi, obat dokter, dll,” tambah panitia acara, CIMSA FK Unissula, Dwi Ayu Lestari. (aam/bow)
SEMARANG—Orang Dengan Hiv Aids (ODHA) diminta disiplin dalam mengonsumsi obat ARV (Antiretriviral) dan harus berada dalam pantauan dokter.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pesepeda Ontel Tewas Tertabrak Brio di Semarang
- Niat Berwudu di Sungai, Samsul Anwar Malah Diserang Buaya
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Anggota Panja DPR Dukung Usulan Forkopi, Ini Isinya
- Dirut Telkom Sowan ke Gubernur Pramono Anung, Pengamat Merespons
- Unit Intel Kodim Tangkap 3 Penjual Narkoba di Bima, Bravo TNI