Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)

Saudara Mati Potong Jari, Tabrak Babi Hitung Puting

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)
Foto: Nany WIjaya
Bukan hanya memotret suku Dani di Kurulu yang istimewa dan unik. Berkeliling Wamena dan desa-desa di sekitarnya juga merupakan pengalaman menarik yang tak terlupakan. Paling tidak, itulah yang dialami wartawan Jawa Pos Nany Wijaya pada hari keduanya di ibu kota Lembah Baliem itu.

KALAU ada yang paling saya tunggu selama dua hari di Lembah Baliem, itu adalah matahari. Nikmatnya tinggal di kaki Pegunungan Jayawijaya ini adalah saat mentari mulai meninggi. Sebab, ketika itu cuaca menjadi hangat, tapi tidak terlalu panas. Sedangkan saat mentari tenggelam, apalagi tengah malam, hujan pula, dinginnya luar biasa. Karena itu, tidur pun harus pakai kaus kaki dan tutup kepala. Mirip tidur di musim dingin.

Karena cuaca sedang bersahabat dan tak mau kehilangan momentum, saya yang hari itu ditemani Dirut Cendarawasih Pos (Jawa Pos Group) Suyoto dan korespondennya, Djoko, serta sopir sewaan asal Toraja, Yavet, sudah meninggalkan hotel pada pukul 09.30 waktu setempat.

Bukan hanya memotret suku Dani di Kurulu yang istimewa dan unik. Berkeliling Wamena dan desa-desa di sekitarnya juga merupakan pengalaman menarik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News