Omzet Rp 20 Juta per Hari tapi Setelah Ada Tol Baru, ya Ampun…Sedih

Omzet Rp 20 Juta per Hari tapi Setelah Ada Tol Baru, ya Ampun…Sedih
Lapak penjual oleh-oleh khas Brebes sepi pembeli setelah tol Brebes-Gringsing difungsikan. Foto: EKO FIDIYANTO/RADAR BREBES/JPNN.com

Tahun ini, Taslim beserta istrinya masih membuka lapak dagangan dengan harapan mendapat penghasilan. Tapi, itu hanya sebatas harapan.

"Musim mudik kali ini pailit karena hanya sedikit pemudik yang mampir ke sini sekedar istirahat. Kami pun pernah satu hari penuh tidak ada yang beli, itu beberapa hari lalu sebelum lebaran," katanya.

Bukan hanya para pedagang dadakan saja, hal serupa juga dialami Drajat,41, pedagang oleh-oleh khas Brebes di wilayah Pantura.

Dia mengaku omzet dagangannya merosot, tidak seperti tahun lalu yang omzetnya mencapai puluhan juta rupiah per hari.

"Tahun ini omsetnya turun drastis. Malah turunnya hampir 70 persen dari tahun sebelumnya. Ini karena pemudik yang menggunakan mobil tidak banyak yang lewat jalan Pantura. Mereka lebih memilih lewat tol yang baru,"ungkapnya.

Saat musim mudik tahun lalu, Drajat mengaku omzetnya menyentuh angka Rp 20 juta per hari.

Namun kali ini dia hanya bisa pasrah lantaran dirinya sudah kadung memproduksi telur asin lebih banyak dari hari biasanya.

"Sudah produksi banyak. Karena saya kira akan seperti tahun lalu, banyak yang beli sebagai oleh-oleh. Tapi sekarang hanya sedikit yang mampir ke sini," tandasnya. (fid/har)


Ratusan pedagang di Jalan Pantura Kabupaten Brebes mengeluhkan pendapatan mereka dalam berjualan selama musim mudik tahun ini.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News