Ontoi Punya Niat Baik, tapi Nyawanya Melayang

Ontoi Punya Niat Baik, tapi Nyawanya Melayang
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Ia tidak menyangka setelah menghentikan pelaku, justru Ontoi menjadi korban dan meninggal. Sesampainya di rumah, Hatman mencoba menelepon sepupunya tersebut. Namun, tidak ada jawaban. Akhirnya, ia kembali mencari Ontoi ke Jalan Ir H Juandan.

“Kalau yang dia (pelaku, red) mau membacok kedua anak remaja itu saya ada melihat, jadi dia mau membacok pakai tangan kiri (memegang parang, red). Korban lalu menghalangi di depannya (menabrak, red) dan saya nggak tahu kalau korban ini singgah (berhenti di TKP, red). Saya pikir setelah itu lewat tadi langsaung ke rumah, jadi saya sudah lewat dan sampai di rumah mencari dia karena belum sampai juga, saya telepon nggak diangkat lalu saya balik lagi,” ujarnya.

Saat tiba di lokasi kejadian, ia melihat motor korban. Ia berhenti. Menanyakan keberadaan Ontoi kepada warga. Tetapi warga warga menceritakan Ontoi telah dibacok seseorang hingga dibawa menggunakan pikap ke rumah sakit.

“Saya tanya orang di situ, katanya Ontoi tadi dibacok sama pria itu (pelaku, red). Kalau nggak dilerai oleh beliau (korban, red) anak remaja itu yang menjadi korban pertama sudah,” ungkapnya.

Sementara itu, di depan kamar mayat, tangis histeris istri korban terdengar cukup keras. Perempuan berperawakan besar berpakaian ungu itu menangis sambil memberitahu kepada anaknya, ayahnya telah meninggal dunia.

“Abah nak, abah nak,” teriaknya di hadapan sang buah hati sambil memeluk keluarganya.

Sejumlah petugas tampak masih menangani kasus tersebut. Terlihat dua anggota Polsek Ketapang di halaman kamar jenazah, sedangkan anggota lainnya mendatangi tempat kejadian perkara. (ais/abe)

 


Sambrani alias Ontoi menjadi korban dugaan pembacokan pelaku yang tak bisa mengendalikan emosi.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News