Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media

"Berita dewasa cenderung sensasional dan tidak menjelaskan konteks yang sebenarnya.
"Tapi bagi anak-anak muda, Anda mendengar semua hal yang menakutkan tetapi Anda tidak dijelaskan konteksnya dan mengetahui bahwa 'ditempat tinggalnya hal itu tidak realistis'."

Flickr: Michael Cramer
Seorang warga bernama Ann mengalami hal ini dengan anaknya saat ia berusia lima tahun.
Dia mengatakan saat serangan teroris 11 September terjadi di New York, anaknya melihat pemberitaan itu selama beberapa menit di pagi hari sebelum pergi ke sekolah.
Belakangan, dia mengatakan ada badai yang membuatnya mengasosiasikan kondisi cuaca itu dengan kejadian terorisme.
"Saya mematikan TV karena Saya berusaha melindunginya dari kejadian itu, namun gambar sekilas itu saja telah mempengaruhi anak saya,' kata Ann.
"Selama dua tahun begitu ada petir, dia akan menelpon saya dari sekolah dan menceritakan traumanya pada saya,"
Pakar menganjurkan orang tua mengatur berapa lama anak-anak mereka dibolehkan terpapar berita. Pakar juga menilai saat ini semakin sulit dibandingkan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina