Ovulasi Ternyata Bisa Menyakitkan, Ini Penjelasannya

Ovulasi Ternyata Bisa Menyakitkan, Ini Penjelasannya
Ilusrai masa-masa ovulasi. Foto: Hellosehat

"Ovulasi terjadi 14 hari sebelum dimulainya siklus, yang berarti bahwa nyeri ovulasi bisa terjadi di mana saja dari satu sampai empat hari sebelum ovulasi," kata seorang OB-GYN, Dr. Jessica Shepherd, seperti dilansir laman Sheknows.

Ovulasi menyakitkan juga dikenal sebagai "mittelschmerz," yang berarti "nyeri tengah" dalam bahasa Jerman (karena terjadi sekitar setengah siklus menstruasi).

Jadi seperti apa rasanya?

"Nyeri Ovulasi bisa terasa seperti rasa sakit yang 'menarik', ringan 'atau kadang-kadang sangat menyakitkan dengan nyeri perut yang menyebar, yang kadang-kadang bisa disebabkan oleh pecahnya kista,” jelas Shepherd.

Mayo Clinic menunjukkan bahwa rasa sakit biasanya terjadi di salah satu sisi perut bawah seseorang dan rasa sakitnya bisa berupa kram yang sangat menyakitkan.

Rasa sakit bisa berpindah atau tetap di sisi yang sama untuk sementara waktu. Bisa juga disertai perdarahan atau keluarnya cairan pada daerah kewanitaan yang ringan.

Meskipun penyebab pasti tidak diketahui, Mayo Clinic menjelaskan bahwa hal itu mungkin terjadi ketika pertumbuhan folikel membentang permukaan ovarium (menyebabkan ketidaknyamanan) tepat sebelum telur dilepaskan.

Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa darah atau cairan yang dikeluarkan dari folikel yang pecah bisa mengiritasi lapisan perut yang mengakibatkan rasa sakit.

Untuk wanita yang mengalami menstruasi, siklus rata-rata berlangsung antara 25 dan 30 hari dan setiap bagian membawa serta gejala-gejalanya sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News