Owi/Butet Selalu Kena 'Kutukan' Istora, Hendra Menyesal Sedikit karena...

Owi/Butet Selalu Kena 'Kutukan' Istora, Hendra Menyesal Sedikit karena...
Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir dari Indonesia kalah saat berhadapan dengan Zhang Nan/ Zhao Yunlei dari China dalam pertandingan ganda campuran di Indonesia Open, Jakarta. (06/06/2015). Foto: Wahyudin/Jawapos

jpnn.com - EMAS Olimpiade sudah. Juara dunia? Tiga kali malah. Medali All England, Asian Games, dan putaran final grand prix telah pula tergantung dengan manis di rak rumah. Belum lagi sederet gelar super series lain. 

NURIS ANDI P.-DIAR CANDRA, Jakarta

Karena itu, mau diukur pakai parameter apa pun, Hendra Setiawan jelas pebulu tangkis hebat.   Jadi, semestinya pemain spesialis ganda putra itu sudah sangat puas dengan raihannya. Semestinya. 

Tapi, toh partner Mohammad Ahsan tersebut merasa masih ada ”lubang” dalam karirnya. Kecil sih kalau dibandingkan dengan yang sudah dicapainya selama ini. Tapi, mungkin bagi dia, itu seperti bisul. Mengganggu.  

”Saya belum pernah dapat emas PON,” katanya kepada Jawa Pos dalam sebuah perbincangan di markas bulu tangkis Indonesia di Cipayung, Jakarta Timur.

Menyesal? ”Sedikit, he he he,” lanjut Hendra.  

Peluang merebut emas PON itu sebenarnya terbuka lebar pada 2004. Pada PON di Palembang tersebut, berduet dengan Markis Kido untuk mewakili Jakarta, Hendra melaju ke final. Tapi, di partai puncak itu, mereka ditaklukkan pasangan Jawa Tengah Nova Widianto/Candra Wijaya. 

”Padahal, kalau juara waktu itu, dapat rumah, ha ha ha,” kata pemain 31 tahun tersebut.

EMAS Olimpiade sudah. Juara dunia? Tiga kali malah. Medali All England, Asian Games, dan putaran final grand prix telah pula tergantung dengan manis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News