Pabrik AQUA Klaten Dukung Pengembangan Ekonomi Penyandang Disabilitas ODGJ

Pabrik AQUA Klaten Dukung Pengembangan Ekonomi Penyandang Disabilitas ODGJ
Ketua KND RI Dante Rigmalia (keempat dari kiri) menyerahkan Anugerah Prakarsa Inklusi kepada Bupati Klaten Sri Mulyani, (keempat dari kanan). Foto: Dok Aqua Klaten

”Saya stress karena tekanan ekonomi keluarga yang kurang. Akibatnya, saya sering hanya merenung sendiri dan kalau sudah marah tidak bisa mengontrol diri saya. Apalagi suami saya yang pekerjaannya hanya seorang pembuat pisau saja belum bisa memberikan apa-apa untuk keluarga,” tuturnya.

Melihat kondisinya itu, dia lalu diajak Kepala Desa Kranggan untuk mengikuti kegiatan dan pembinaan di kantornya. ”Saya waktu itu diajak Pak Kades. Katanya biar rileks. Benar, setelah mengikuti kegiatan ini selama enam bulan ini saya nggak stress lagi. Dengan mengikuti kegiatan di Posyandu, saya sekarang bahkan sudah mulai membuat usaha baru yaitu jual tanaman bersama suami,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan penyandang disabilitas OGDJ lainnya Umi Muslimah. Ibu berusia 38 tahun yang memiliki satu anak ini juga mengalami ODGJ karena himpitan ekonomi keluarga. Setelah mengikuti kegiatan pendampingan dari ICKK-BN, dia saat ini sudah mulai sembuh. ”Pertama-tama saya jual kacang dan kerupuk keliling. Namun, saya stress karena itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tukasnya.

Dia juga mengaku diajak Kepala Desa Kranggan untuk mengikuti kegiatan di Posyandu GEMAS KETAWA (Gerakan Masyarakat Sadar Kesehatan Jiwa) karena melihat kondisinya itu.

”Setelah mengikuti kegiatan di Posyandu ini, saya merasa senang karena banyak orang-orang yang memperhatikan saya. Sementara, sebelumnya semua orang tidak peduli terhadap saya,” ungkap ibu yang saat ini juga tengah mengembangkan usaha pembuatan pisau bersama suaminya.

Dokter Resita Optiana dari Puskesmas Polanharjo, yang ikut sebagai pendamping dari tenaga kesehatan untuk memeriksa kesehatan para ODGJ di Posyandu GEMAS KETAWA Desa Kranggan Polanharjo mengatakan kondisi kesehatan para ODGJ baik-baik saja.

”Mereka umumnya hanya menderita stress saja yang membuat mereka akhirnya menutup diri dan tidak mau bersosialisasi dengan yang lain. Karenanya, mereka di Posyandu Jiwa ini dibimbing untuk bisa beradaptasi dengan menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk itu, mereka butuh dukungan orang lain,” katanya.

Dokter Resita mengatakan bersama beberapa karyawan Puskesmas dari bidan desa, dirinya biasanya memberikan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan lain-lain. ”Kalau ada keluhan penyakit, biasanya mereka akan diberikan obat dan juga konseling kejiwaan. Jadi pendekatannya seperti itu. Dan setiap bulannya akan ada seperti buku jurnal untuk mencatat perkembangan jiwa mereka seperti apa,” tuturnya.

Dia mengutarakan hingga saat ini dari 20 penyandang disabilitas ODGJ yang dilayani di Posyandu GEMAS KETAWA Desa Kranggan, Polanharjo ini, sudah 50 persennya terlihat lebih bagus perkembangan kejiwaannya dan 3 orang sudah pulih dari gangguan kejiwaannya.

”Saya lihat sudah ada peningkatan banyak, cuma memang masih ada yang berhalusinasi dan itu hanya satu dua orang saja,” ucapnya.

Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan pendampingan yang dilakukan terhadap penyandang ODGJ di desanya ini bertujuan agar masyarakat yang mengalami kesehatan jiwa tersebut memiliki kegiatan yang positif.

Pabrik AQUA Klaten Bersama ICKK-BN dan Lurah Kranggan mengembangkan program pendampingan bagi ODGJ di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News