Padukan Bahasa Asing, Tarian, dan Berbagai Benda

Padukan Bahasa Asing, Tarian, dan Berbagai Benda
BERPRESTASI: Jasmine memperagakan tarian sambil membawa wayang dan cakra. Foto: Maya/Jawa Pos

Dalam kurun waktu empat hari, dia dapat menguasai sebuah tarian baru. Banyaknya tarian itu membantu Jasmine untuk memperkuat ragam karakter tokoh dalam dongengnya.

Dalam satu cerita tidak jarang ada tujuh tokoh sekaligus yang harus dimainkan. Mulai seorang putri cantik yang lembut dan lemah gemulai, penjahat jahat yang digambarkan dengan tarian tegas dan suara lantang, hingga suara dan sosok binatang seperti buaya. Bahkan, tokoh tua seperti kakek-kakek harus dikuasai dengan sempurna.

Meski tidak mudah dan perlu kerja keras untuk menjadi seorang storyteller andal dan khas, Jasmine tidak menyerah untuk belajar. Dia terus berusaha menjadi pendongeng kenamaan di dunia, layaknya rekan-rekan pendongeng yang sering tampil di pentas festival dunia bersamanya. Tentunya, dia juga tidak meninggalkan prestasi di bidang pendidikan formal.

”Sebenarnya, ada undangan festival di India dan Iran. Tapi, tidak kami ambil karena waktu perjalanannya lama. Nanti ketinggalan sekolahnya,” imbuhnya.

Jasmine dan keluarga masih tidak menyangka mampu mendapatkan penghargaan istimewa. Mereka bangga dan bahagia.

Sebab, sejak awal mereka percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan kerja keras dan totalitas akan membuahkan prestasi. Seni tidak hanya untuk dicintai, tapi juga perlu dijunjung tinggi dan dikenalkan pada dunia agar lestari. (Maya/*/c6/dos)

 


JASMINE Carissa Wirawan begitu cinta pada dunia seni. Gadis 16 tahun itu menguasai berbagai jenis tari tradisional, modern, hingga mendongeng. Dia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News