Pagu Indikatif Belanja K/L Rp 977,1 Triliun, Ada Untuk Pembangunan IKN Nusantara

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyusun alokasi anggaran untuk belanja prioritas kementerian/lembaga (K/L) 2023.
Pagu indikatif belanja K/L yang ditetapkan adalah Rp 977,1 triliun.
Jumlah ini naik 30 persen dari pagu indikatif 2022 yang sebesar 945,8 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan pagu indikatif Rp 977,1 triliun itu terdiri dari rupiah murni Rp 814,1 triliun dan belanjar nonoperasional Rp 657,7 triliun.
“Belanja (K/L) itu terdiri dari belanja operasionl Rp 319,4 triliun, dan belanja nonoperasional Rp 657,7 triliun,” katanya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) secara virtual, Kamis (28/4).
Suahasil menjelaskan belanja nonoperasional dikhususkan untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru Rp 27,6 triliun, persiapan Pemilu 2024 Rp 19,5 triliun, dan prioritas lainnya Rp 610,6 triliun.
"Hal-hal khusus dalam penyusunan belanja K/L 2023 seperti dalam arahan Presiden (Joko Widodo) harus dipertajam. Kami memperhatikan anggaran untuk Ibu Kota Negara Nusantara, persiapan pemilu, dan prioritas lainnya termasuk penyelesaian pembangunan infrastruktur 2023-2024," ucap Suahasil.
Pada 2023, kata dia, arah kebijakan APBN tetap kepada lima hal, yaitu perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur, melanjutkan reformasi birokrasi, revitalisasi industri dan juga mendorong ekonomi hijau. (mcr28/jpnn)
Pemerintah telah resmi menyusun alokasi anggaran untuk belanja prioritas Kementerian atau Lembaga (K/L) di 2023.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- 7 Program Prioritas Herman Deru untuk Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Sumsel
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan
- Gubernur Herman Deru Dorong Pembangunan Infrastruktur Daerah yang Berdampak Luas
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun