Pajak Rumah Mewah Kian Longgar

“Masih banyak orang takut ada profiling dari kantor pajak. Mereka tidak mau datanya dicatat negara kalau bayar PPnBM sehingga mereka beli rumah yang harganya di bawah Rp 10 miliar,” ujarnya, Rabu (19/6).
Pras menambahkan, pengembang juga bakal diuntungkan dengan adanya pelonggaran pajak tersebut.
Sebab, pembelian rumah baru di atas Rp 10 miliar selama ini dikenai PPnBM, sedangkan pembelian rumah bekas tidak.
Akibatnya, konsumen lebih tertarik membeli rumah di pasar sekunder ketimbang di pasar primer.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, pelonggaran pajak akan membantu mendorong pertumbuhan.
Hal tersebut perlu dilakukan di tengah perang dagang yang semakin memanas.
Sebab, masing-masing negara mengalami tantangan yang harus bisa diatasi akibat adanya masalah itu.
“Nah, properti itu mempunyai multiplier effect yang besar terhadap perekonomian,” ucapnya. (rin/ell/c25/oki)
Pemerintah menghapus pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk rumah di bawah harga Rp 30 miliar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bukit Nirmala PIK 2 & Bank Permata Tawarkan KPR Ringan untuk Kepemilikan Hunian Terbaik
- Pramono Anung Bakal Kejar Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta
- AUKSI Lakukan Serah Terima Kantor Baru di Surabaya, Dorong Peningkatan PNBP
- Penjelasan Dedi Mulyadi Soal Mobil Mewahnya yang Nunggak Pajak Rp70 Juta
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta