Pak Prabowo Menjelekkan Bangsa Sendiri demi Dukungan Asing?

Pak Prabowo Menjelekkan Bangsa Sendiri demi Dukungan Asing?
Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Singapura, Senin (26/11). Foto: Facebook/Lee Hsien Loong

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Ace Hasan Syadzily menilai pernyataan Prabowo Subianto bisa membuat investor asing urung menanamkan modalnya di Indonesia. Pernyataan Prabowo yang dimaksud tak lain klaimnya bahwa korupsi di Indonesia memasuki stadium empat.

Ace merasa curiga kepada Prabowo karena pernyataan itu dilontarkannya dalam sebuah acara di Singapura. "Itu dihadiri oleh tokoh-tokoh negara lain. Jika Prabowo negarawan, dia seharusnya justru meyakinkan negara-negara lain untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Ace dalam keterangan yang diterima, Kamis (29/11).

Ace juga menyebut Prabowo sebagai orang yang naif. Sebab, ketua umum Gerindra itu dengan entengnya mengumbar pesimisme tentang Indonesia di hadapan dunia.

"Terlalu naif, hanya karena ingin mendapatkan kepercayaan dari negara lain, dengan menjelek-jelekan bangsanya sendiri," ujar Ace.

Ace juga menilai Prabowo tidak etis. “Apa karena ingin mendapatkan dukungan dari Singapura dan Malaysia harus menjelek-jelekan bangsa sendiri? Dukungan suara itu dari rakyat Indonesia, bukan dari negara lain," sambung Ace.

Prabowo juga menyinggung pemilu Indonesia yang menurutnya tidak demokratis. Padahal, kata Ace, dunia mengakui Indonesia aebagai salah satu negara paling demokratis.

“Hanya karena Pak Prabowo kalah dalam capres beberapa kali lalu dikatakan pemilu kita tidak bersih, begitu? Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia ini diawasi rakyat. Bahkan Indonesia dikenal sebagai salah satu negara demokratis di dunia," pungkas Ace. (tan/jpnn)


TKN Jokowi - Ma'ruf menilai Prabowo sengaja menjelekkan bangsa sendiri demi mendapat dukungan asing di Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News