Pakar Australia: Indonesia Terlambat Menutup Perbatasan

Pakar Australia: Indonesia Terlambat Menutup Perbatasan
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 membutuhkan waktu lama (Reuters: Aly Song)

Bahkan studi ini menyebutkan, dengan intervensi moderat, 48.000 orang Indonesia bisa mati, tetapi jumlahnya dapat diturunkan menjadi 12.000 dengan "intervensi intensitas tinggi".

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memproyeksikan antara 100.000 dan 240.000 warganya bisa meninggal akibat virus corona, bahkan dengan menerapkan jarak fisik.

Di tahun 2017, Bank Dunia menyebutkan Indonesia hanya memiliki empat dokter untuk 10.000 penduduk.

Selain itu, diperkirakan tidak sampai tiga tempat tidur perawatan intensif per 100.000 penbduduk.

"Mereka bekerja dalam keadaan yang sangat sulit," kata Profesor Matthews.

"Kita harus berasumsi banyak kasus yang tidak diketahui dan berarti banyak kematian," ujarnya.

Tanggal 19 Maret lalu, Indonesia mengeluarkan aturan soal larang pertemuan massal, namun sebagian warga terus mengabaikannya.

Polisi secara paksa membubarkan pesta pernikahan dan acara lain yang tetap berlangsung meskipun ada larangan.

Sebuah penelitian memperingatkan tindakan drastis, hampir seperempat juta orang Indonesia bisa meninggal karena COVID-19 pada akhir April

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News