Pakar Kanker Hati di Australia Ini Berasal Dari Timor Timur

"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa memahami keseluruhan buku, itu adalah tahun terberat yang pernah saya alami," katanya.
Sekolah di Sydney itu juga menciptakan kecanggungan lain bagi Angelina.
Murid-murid lain di kelasnya berusia dua atau tiga tahun lebih muda, dengan kelompok pertemanan yang sudah terbentuk dengan kuat sehingga sulit baginya untuk bergabung dengan mereka.
Tapi dia tahu dia ditawari kesempatan besar yang tidak dimiliki banyak teman dan keluarganya di rumah.
Usahanya ini terbayarkan: dia mencapai nilai yang sangat baik dan diterima dalam program sains lanjutan di UNSW.
Dia kemudian melakukan tahun-tahun kuliah berharga itu dengan fokus pada penelitian.
"Saat itulah saya memutuskan bahwa inilah yang akan saya lakukan selama sisa hidup saya - menjadi ilmuwan medis," katanya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan